8 Tips Mengembangkan Kreativitas Anak Sejak Dini

Kreativitas adalah salah satu keterampilan penting untuk survival di abad 21. Anak-anak perlu belajar dan mengembangkan keterampilan kreativitas sejak dini, baik di keluarga maupun di sekolah.
Bagaimana cara mengembangkan kreativitas anak-anak? Apa yang bisa dilakukan oleh orangtua di rumah?

Berikut ini beberapa tips tentang stimulasi dan proses yang perlu dilakukan orangtua untuk mengembangkan kreativitas anak.

1. Ruang Psikologis untuk Eksplorasi
Hal pertama yang perlu dan bisa dilakukan orangtua adalah menyediakan rasa aman pada anak-anak untuk mengembangkan kreativitasnya.
Itu berarti, orangtua menyediakan lingkungan dan suasana di rumah sehingga anak-anak berani bertanya, mencoba, menelusuri keingintahuannya. Anak tidak takut dimarahi saat melakukan kesalahan dalam proses mencoba-coba.

2. Bermain Tidak Terstruktur
Permainan tidak terstruktur adalah alat stimulasi yang bermanfaat dalam pengembangan kreativitas anak. Tujuan akhir  tidak ditentukan. Anak bisa menentukan sendiri tujuan dan aturan bermainnya.
Contoh permainan tidak terstruktur adalah balok, potong kertas, bermain bijian-bijian, kejar-kejaran, dan lain-lain.

3. Berikan waktu bebas (free time)
Waktu bebas adalah saat anak bisa bermain apapun yang dia pilih. Saat waktu bebas, orangtua tidak memberikan perintah untuk melakukan kegiatan tertentu dan melakukan kegiatan tanpa arahan khusus dari orang lain.
Dengan memiliki waktu bebas, anak belajar mengeksplorasi dan memilih kegiatan sendiri. Kemampuan membuat pilihan sendiri merupakan aspek penting di dalam proses kreativitas.
4. Menonton behind the scene
Ajak anak untuk menonton video yang membahas “behind the scene”, proses kreatif dan proses produksi sebuah karya. Cerita tentang proses kreatif juga bisa diperoleh dari liputan cerita atau wawancara dengan sang kreator.
Menonton behind the scene tentang proses pembangunan sebuah gedung, pembuatan mobil, persiapan konser, atau proses pembuatan sebuah film akan membangun kesadaran dan pengetahuan anak tentang proses lahirnya sebuah karya keren.

5. Mengunjungi pameran
Kunjungi pameran karya, baik pameran karya seni maupun pameran industri. Dalam pameran, hasil-hasil karya terbaik biasanya ditampilkan.
Dengan mengunjungi dan menikmati pameran, anak akan belajar menyerap beragam karya dan mendapatkan ide-ide menarik dari karya yang ditampilkan.

6. Menonton pertunjukan
Pertunjukan hidup (live performance) musik, teater, tari merupakan ajang penampilan terbaik sebuah karya. Dalam sebuah penampilan, karya terbaik ditampilkan dan dinikmati secara langsung oleh penonton.
Kegiatan menghadiri dan menonton pertunjukan merupakan sarana untuk menyerap hasil dari proses kreatif. Prosesnya belajar ini menarik karena melibatkan seluruh indera, bukan hanya secara kognitif.
7. Main tebak-tebakan
Bermain tebak-tebakan adalah proses bermain yang sederhana dan membahagiakan, sekaligus memicu proses kreatif anak karena harus memikirkan jawaban yang berbeda.
“Benda apa yang kakinya satu matanya tiga?” J: tiang lampu lalu lintas
“Huruf apa yang bisa berenang?” J: i kan?
“Burung apa yang kaya raya?” J: belibis
Jika Anda merasa tidak kreatif, Anda bisa membeli buku tentang tebak-tebakan yang banyak tersedia di toko buku.

8. Memberi contoh kreativitas/berkarya
Cara orangtua mengembangkan kreativitas anak yang paling sederhana adalah dengan memberikan keteladanan. Tekuni sebuah hobi atau kegiatan, tunjukkan kepada anak bagaimana Anda menyelesaikan masalah secara kreatif ketika menghadapi masalah. 

Comments

Popular posts from this blog

Nonton Film Korea Streaming Sub Indo 2020

7 Fakta tentang NAYEON Member TWICE

10 Alasan Traveling Buat Hidup Kita Lebih Bahagia