Botol susu bayi Prasejarah yang terbuat dari tembikar

Dikutip dari Nytimes.com Selama 7.000 tahun yang lalu, petani Zaman Batu di Eropa Tengah membuat dan menggunakan botol tembikar kecil atau cangkir dengan cerat.

Para arkeolog telah menemukan wadah-wadah kecil di kuburan anak-anak dan bayi, menyarankan mereka digunakan untuk menyapih anak-anak dari menyusui.

Para arkeolog melaporkan dalam jurnal Nature bahwa tiga benda semacam itu, semuanya ditemukan di kuburan anak-anak di Bavaria yang berasal dari 2.500 hingga 3.200 tahun yang lalu, pernah menyimpan produk susu, kemungkinan besar susu dari ruminansia, seperti sapi atau kambing.

Sian Halcrow, seorang bioarchaeologist di Universitas Otago di Selandia Baru yang menulis komentar yang menyertainya , mengatakan penelitian ini menawarkan "bukti langsung pertama untuk susu hewan yang terkandung dalam botol-botol ini untuk memberi makan kepada bayi." Memberikan bayi susu hewan, katanya, adalah salah satu hasil dari penyebaran pertanian, yang mungkin membawa penyapihan anak-anak lebih awal dari menyusui dan peningkatan populasi.

Dunne mengatakan penelitian tentang botol bayi dimulai dengan percakapan dengan Katharina Rebay-Salisbury, seorang arkeolog di Akademi Ilmu Pengetahuan Austria yang mempelajari ibu. Rebay-Salisbury memberitahunya tentang botol-botol dan cangkir-cangkir kuno, yang telah lama dikenal para arkeolog. Tapi, kata Dr. Dunne, belum ada analisis kimia dari kemungkinan residu. Dan itu adalah keahliannya.

Dia dan rekan-rekannya telah menganalisis ribuan pot. "Biasanya kita hanya mengambil sepotong potsherd dan menggilingnya," katanya. Tetapi botol dan cangkir makanan yang mereka uji sangat jarang sehingga pendekatan ini tidak mungkin dilakukan.

Namun, para peneliti dapat menggali sampel yang sangat kecil dari tiga kapal makanan, gelas terbuka dengan cerat yang ditemukan di situs pemakaman bayi dan anak-anak di Bavaria. Dua kapal berusia 2.450 hingga 2.800 tahun, dari kompleks pemakaman Zaman Besi yang besar. Salah satunya, di pemakaman Zaman Perunggu, berusia 2.800 hingga 3.200 tahun.

sumber

nytimes.com